Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntugan yang maksimal, begitu pula sebaliknya bila menyangkut biaya.
Penyelesaian masalah penugasan biasanya dilakukan dengan menggunakan metode Hungarian yang pada tahun 1916 dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria yang bernama D KÖnig. Secara umum lagkah-langkah penyelesaian masalah penugasan yang normal adalah :
1. Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam bentuk tabel penugasan
2. Untuk kasus minimalisasi, mencari biaya terkecil untuk setiap baris, dan
kemudian menggunakan biaya terkecil tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada baris yang sama. Sedangkan untuk kasus maksimalisasi, mencari nilai tertinggi untuk setiap baris yang kemudian nilai tertinggi tersebut dikurangi dengan semua nilai yang ada dalam baris tersebut.
3. Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Apabila masih ada kolom yang belum memiliki nilai nol, maka dicari nilai terkecil pada kolom tersebut untuk selanjutnya digunakan untuk mengunrangi semua nilai yang ada pada kolom tersebut
4. Setelah semua baris dan kolom memiliki nilai nol, maka langkah selanjutnya adalah memastikan atau mengecek apakah dalam tabel penugasan tersebut, telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan adalah 4 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4 buah yang terletak di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap karyawan hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
5. Apabila belum, maka langkah selanjutnya adalah menarik garis yang
menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel penugasan tersebut.
6. Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena garis. Pilih nilai yang
paling kecil, kemudian pergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang belum terkena garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena garis dua kali.
7. Dari hasil lagkah ke-6 tersebut, apakah sekarang telah berhasil ditemukan nilai
nol sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya.
8. Jika sudah, maka masalah penugasan telah optimal, dan apabila belum maka perlu diulangi langkah penyelesaian ke-5 di atas.
Sebagai catatan, kasus penugasan dianggap normal apabila jum;lah sumber daya yang akan ditugaskan dan jumlah pekerjaan atau tujuan adalah sama.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kasus berikut ini.
A. Masalah Minimalisasi (untuk kasus normal)
Sebuah perusahaan memiliki 4 orang karyawan yang harus menyelesaikan 4 pekerjaan yang berbeda. Karena sifat pekerjaan dan juga ketrampilan, karakteristik dari masing- masing karyawan, maka biaya yang timbul dari berbagai alternatif penugasan dari ke-4 karyawan tersebut juga berbeda, seperti terlihat dari tabel / matrik penugasan berikut ini :
Pekerjaan
Karyawan |
I |
II |
III |
IV |
A B C D |
15 14 25 17 |
20 16 20 18 |
18 21 23 18 |
22 17 20 16 |
Catatan : Nilai-nilai dalam tabel tersebut dalam rupiah.
Dari kasus penugasan tersebut di atas, penyelesaiannya adalah :
Langkah 1
Mencari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan biaya terkecil tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada baris yang sama. Dengan langkah
ini hasil yang diperoleh adalah :
0 | 5 | 3 | 7 |
0 | 2 | 7 | 3 |
5 | 0 | 3 | 0 |
1 | 2 | 2 | 0 |
Langkah 2
Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Dan ternyata masih ada
kolom yang belum memiliki nilai nol, yakni kolom 3. Dengan demikian perlu dicari nilai terkecil pada kolom tersebut untuk selanjutnya digunakan untuk mengunrangi semua nilai yang ada pada kolom tersebut, sehingga akan menjadi :
0 | 5 | 1 | 7 |
0 | 2 | 5 | 3 |
5 | 0 | 1 | 0 |
1 | 2 | 0 | 0 |
Nah, sekarang setiap baris dan kolom sudah memiliki nilai nol, maka langkah selanjutnya adalah :
Langkah 3
Langkah selanjutnya adalah memastikan atau mengecek apakah dalam tabel penugasan
tersebut, telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan adalah 4 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4 buah yang terletak di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap karyawan hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
Perhatikan ! Dari matrik di atas ternyata nilai nol yang ditemukan dalam baris 1 dan 2, meskipun berbeda baris namun masih berada dalam kolom yang sama, sehingga dapat dipastikan masalah belum optimal dan perlu dilanjutkan ke langkah berikutnya.
Langkah 4
Karena belum optimal maka langkah selanjutnya adalah menarik garis yang menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel penugasan tersebut, seperti
terlihat pada tabel atau matrik berikut ini :
0 5 1 7
0 2 5 3
5 0 1 0
1 2 0 0
Dari langkah di atas terlihat bahwa garis yang berhasil dibuat adalah tiga, dengan menyisakan beberapa nilai yang tidak terkena garis.
Langkah 5
Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena garis. Pilih nilai yang paling kecil
(dari tabel di atas adalah nilai 1), kemudian nilai 1 tersebut dipergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang belum terkena garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena garis dua kali. Dengan langkah ini hasilnya adalah :
0 | 4 | 0 | 6 |
0 | 1 | 4 | 2 |
6 | 0 | 1 | 0 |
2 | 2 | 0 | 0 |
Perhatikan ! semua nilai yang tidak terkena garis nilainya akan berkurang sebesar nilai terkecil dari nilai yang belum terkena garis sebelumnya. Sementara itu nilai 5 dan 1 pada kolom 1 akan bertambah 1, karena kedua nilai tersebut terkena garis dua kali.
Langkah 6
Dari hasil lagkah di atas tersebut, apakah sekarang telah berhasil ditemukan nilai nol
sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya (mulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol)? Dari tabel atau matrik di atas ternyata telah berhasil ditemukan 4 nilai nol ( sejumlah karyawan yang akan ditugaskan), yang berada di baris dan kolom yang berbeda.
0 4 0 6
0 1 4 2
6 0 1 0
2 2 0 0
Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kasus penugasan tersebut telah optimal, dengan alokasi penugasan sebagai berikut :
Karyawan A ditugaskan mengerjakan pekerjaan III dengan biaya Rp 18,- Karyawan B ditugaskan mengerjakan pekerjaan I dengan biaya Rp 14,- Karyawan C ditugaskan mengerjakan pekerjaan II dengan biaya Rp 20,- Karyawan D ditugaskan mengerjakan pekerjaan IV dengan biaya Rp 16,-
--------- +
Total biaya Rp 68,-
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan metode Hungarian, kasus penugasan dalam perusahaan di atas dapat diselesaikan dengan biaya optimal sebesar Rp 68,-
CATATAN : Jika jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah karyawan, maka harus ditambahkan karyawan semu (dummy worker). Biaya semu sama dengan nol karena tidak akan terjadi biaya bila suatu pekerjaan ditugaskan ke karyawan semu. Bila jumlah karyawan lebih banyak daripada pekerjaan, maka ditambahkan pekerjaan semu (dummy job). Sebagai contoh, bila jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah karyawan dapat dilihat dari tabel berikut :
Pekerjaan
Karyawan |
I |
II |
III |
IV |
A B C Dummy |
15 14 25 0 |
20 16 20 0 |
18 21 23 0 |
22 17 20 0 |
Prosedur penyelesaian sama dengan langkah-langkah sebelumnya.
B. Masalah Maximalisasi (untuk kasus normal)
Sebuah perusahaan memiliki 5 orang karyawan yang harus menyelesaikan 5 pekerjaan yang berbeda. Karena sifat pekerjaan dan juga ketrampilan, karakteristik dari masing- masing karyawan, produktifitas atau keuntungan yang timbul dari berbagai alternatif penugasan dari ke-5 karyawan tersebut juga berbeda, seperti terlihat dari tabel / matrik penugasan berikut ini :
Pekerjaan Karyawan |
I |
II |
III |
IV |
V |
A B C D E |
10 14 9 13 10 |
12 10 8 15 13 |
10 9 7 8 14 |
8 15 8 16 11 |
15 13 12 11 17 |
Catatan : Nilai-nilai dalam tabel tersebut dalam rupiah.
Dari kasus penugasan tersebut di atas, penyelesaiannya adalah :
Langkah 1
Mencari produktifitas atau keuntungan terbesar untuk setiap baris, dan kemudian nilai
tersebut dikurangi dengan semua nilai produktifitas yang ada pada baris yang sama. Dengan langkah ini hasil yang diperoleh adalah :
5 | 3 | 5 | 7 | 0 |
1 | 5 | 6 | 0 | 2 |
3 | 4 | 5 | 4 | 0 |
3 | 1 | 8 | 0 | 5 |
7 | 4 | 3 | 6 | 0 |
Langkah 2
Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Dan ternyata masih ada kolom yang belum memiliki nilai nol, yakni kolom 3. Dengan demikian perlu dicari nilai
terkecil pada kolom tersebut untuk selanjutnya digunakan untuk mengunrangi semua nilai yang ada pada kolom tersebut, sehingga akan menjadi :
4 | 2 | 2 | 7 | 0 |
0 | 4 | 3 | 0 | 2 |
2 | 3 | 2 | 4 | 0 |
2 | 0 | 5 | 0 | 5 |
6 | 3 | 0 | 6 | 0 |
Nah, sekarang setiap baris dan kolom sudah memiliki nilai nol, maka langkah selanjutnya adalah :
Langkah 3
Langkah selanjutnya adalah memastikan atau mengecek apakah dalam tabel penugasan
tersebut, telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan adalah 5 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 5 buah yang terletak di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap karyawan hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
Perhatikan ! Dari matrik di atas ternyata nilai nol yang ditemukan dalam baris 1 dan 3, meskipun berbeda baris namun masih berada dalam kolom yang sama, sehingga dapat dipastikan masalah belum optimal dan perlu dilanjutkan ke langkah berikutnya.
Langkah 4
Karena belum optimal maka langkah selanjutnya adalah menarik garis yang menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel penugasan tersebut, seperti
terlihat pada tabel atau matrik berikut ini :
4 |
2 |
2 |
7 |
0 |
0 | 4 | 3 | 0 | 2 |
2 | 3 | 2 | 4 | 0 |
2 | 0 | 5 | 0 | 5 |
6 | 3 | 0 | 6 | 0 |
Dari langkah di atas terlihat bahwa garis yang berhasil dibuat adalah empat, dengan menyisakan beberapa nilai yang tidak terkena garis.
Langkah 5
Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena garis. Pilih nilai yang paling kecil
(dari tabel di atas adalah nilai 2), kemudian nilai 2 tersebut dipergunakan untuk
mengurangi nilai-nilai lain yang belum terkena garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena garis dua kali. Dengan langkah ini hasilnya adalah :
2 | 0 | 0 | 5 | 0 |
0 | 4 | 3 | 0 | 4 |
0 | 1 | 0 | 2 | 0 |
2 | 0 | 5 | 0 | 7 |
6 | 3 | 0 | 6 | 2 |
Perhatikan ! semua nilai yang tidak terkena garis nilainya akan berkurang sebesar (2) atau nilai terkecil dari nilai yang belum terkena garis sebelumnya. Sementara itu nilai 2, 5 dan
0 pada kolom 5 akan bertambah 2, karena kedua nilai tersebut terkena garis dua kali.
Langkah 6
Dari hasil langkah di atas tersebut, apakah sekarang telah berhasil ditemukan nilai nol sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau
sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya (mulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol - yakni baris ke-5)? Dari tabel atau matrik di atas ternyata telah berhasil ditemukan 5 nilai nol ( sejumlah karyawan yang akan ditugaskan), yang berada di baris dan kolom yang berbeda.
2 0 0 5 0
0 4 3 0 4
0 1 0 2 0
2 0 5 0 7
6 3 0 6 2
Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kasus penugasan tersebut telah optimal, dengan alokasi penugasan sebagai berikut :
Karyawan A ditugaskan mengerjakan pekerjaan II dengan biaya Rp 12,- Karyawan B ditugaskan mengerjakan pekerjaan I dengan biaya Rp 14,- Karyawan C ditugaskan mengerjakan pekerjaan V dengan biaya Rp 12,- Karyawan D ditugaskan mengerjakan pekerjaan IV dengan biaya Rp 16,- Karyawan C ditugaskan mengerjakan pekerjaan III dengan biaya Rp 14,-
--------- +
Total biaya Rp 68,-
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan metode Hungarian, kasus penugasan dalam perusahaan di atas dapat diselesaikan dengan biaya optimal sebesar Rp 68,-
0 komentar:
Posting Komentar