Saya ingin menjadi orang sukses atau saya menjadi orang pintar.?? Pertanyaan, ini, jika kita jawab, pasti banyak yang memilih, untuk menjadi orang sukses. Tapi, apakah orang sukses itu, tidak pintar???
Memang banyak kita tahu, pengemis yang ada di sekitar kita itu, merupakan pengemis kaya. Mereka sesungguhnya mempunyai uang yang berkecukupan, tapi mereka tetap saja ingin menjadi mengemis. Sadarkah kita, setiap kita memberi uang recehan ke pengemis, ternyata uang ktia, kita berikan bukan ke pengemis, tetapi ke orang yang sesungguhnya berlimpahan harta, atau berkecukupan materi???
Nah, hal inilah yang disebut pintar. Pintar bukan berarti kita mesri sekolah, kuliah atau apapun yang berhubungan dengan buku atau guru atau dosen dan siapapun yang berdiri di depan kelas menjelaskan materi pembelajaran. Sekelumit cerita yang saya gambarkan, adalah bukti bahwa orang yang tidak menduduki jenjang pendidikan pun, bisa membodohi orang yang berpendidikan.
Secara tidak sadar, orang berpendidikan merasa dia lah yang paling pintar, dibandingkan orang yang ridak bersekolah (menduduki bangku pendidikan).
Hal inilah yang menyebabkan, kuantitas pengangguran di Indonesia hampir setara dengan mereka yang putus sekolah. Mengapa demikian? ini karena, yang berpendidikan, malu untuk mencoba sesuatu yang pernah dicoba oleh mereka yang putus sekolah. Nah, dari sini, mulailah kesenjangan itu, dan akhirnya, pengangguran yang dikatakan mempunyai pendidikan S1 atau apapun, dikalahkan oleh seorang pengemis yang bermodalkan otak.
Sebenarnya, cara belajar yang bagaimana si kita ini?
Perlu di ingat.!! belajar bukan berarti berhadapan dengan buku. Belajar adalah berusaha untuk mengerti sesuatu yang ada disekitar kita, dan keadaan yang menghampiri kita. Jangan timbul rasa malu, untuk belajar ke orang yang lebih rendah pendidikan nya dengan kita. Karena, jika kita tetap berserikeras seperti itu, hal inilah yang akan membuat kita, dikalahkan oleh mereka yang bermodalkan pikiran (otak) dibandingkan kita yang bermodalkan Ijazah..!!!
Memang banyak kita tahu, pengemis yang ada di sekitar kita itu, merupakan pengemis kaya. Mereka sesungguhnya mempunyai uang yang berkecukupan, tapi mereka tetap saja ingin menjadi mengemis. Sadarkah kita, setiap kita memberi uang recehan ke pengemis, ternyata uang ktia, kita berikan bukan ke pengemis, tetapi ke orang yang sesungguhnya berlimpahan harta, atau berkecukupan materi???
Nah, hal inilah yang disebut pintar. Pintar bukan berarti kita mesri sekolah, kuliah atau apapun yang berhubungan dengan buku atau guru atau dosen dan siapapun yang berdiri di depan kelas menjelaskan materi pembelajaran. Sekelumit cerita yang saya gambarkan, adalah bukti bahwa orang yang tidak menduduki jenjang pendidikan pun, bisa membodohi orang yang berpendidikan.
Secara tidak sadar, orang berpendidikan merasa dia lah yang paling pintar, dibandingkan orang yang ridak bersekolah (menduduki bangku pendidikan).
Hal inilah yang menyebabkan, kuantitas pengangguran di Indonesia hampir setara dengan mereka yang putus sekolah. Mengapa demikian? ini karena, yang berpendidikan, malu untuk mencoba sesuatu yang pernah dicoba oleh mereka yang putus sekolah. Nah, dari sini, mulailah kesenjangan itu, dan akhirnya, pengangguran yang dikatakan mempunyai pendidikan S1 atau apapun, dikalahkan oleh seorang pengemis yang bermodalkan otak.
Sebenarnya, cara belajar yang bagaimana si kita ini?
Perlu di ingat.!! belajar bukan berarti berhadapan dengan buku. Belajar adalah berusaha untuk mengerti sesuatu yang ada disekitar kita, dan keadaan yang menghampiri kita. Jangan timbul rasa malu, untuk belajar ke orang yang lebih rendah pendidikan nya dengan kita. Karena, jika kita tetap berserikeras seperti itu, hal inilah yang akan membuat kita, dikalahkan oleh mereka yang bermodalkan pikiran (otak) dibandingkan kita yang bermodalkan Ijazah..!!!
0 komentar:
Posting Komentar